VAL-IT
Salah satu area utama dalam tata kelola TI ini adalah bagaimana
organisasi dapat memperoleh nilai/manfaat yang optimal dari investasi
TI. Jelas bahwa nilai/manfaat bisnis dari investasi TI tidak akan dapat
terrealisasikan oleh orang-orang atau departemen TI, tapi selalunya akan
diciptakan oleh bisnis melalui penggunaan IT. Oleh karena itu, maka
investasi-investasi TI seharusnya mesti dipandang sebagai program
bisnis, yaitu untuk membantu memberikan kemampuan yang dibutuhkan oleh
organisasi untuk sukses dalam bisnisnya.
Diskusi-diskusi seputar IT Governance memperjelas kebutuhan bahwa bisnis
perlu mengambil alih kepemilikan dan tanggung-jawab tata kelola TI
untuk menciptakan nilai dari investasi-investasi IT. Menyadari akan
pentingnya pergeseran cara pandang ini kemudian memicu pergeseran
definisi dari IT Governance yang berfokus pada keterlibatan bisnis,
sehingga terminologinya pun diubah dari semula IT Governance
menjadi Governance of Enterprise IT (GEIT).
GEIT merupakan bagian integral dari corporate governance. GEIT mengatur
sedemikian rupa sehingga baik personil bisnis maupun TI dapat
menjalankan tanggung-jawabnya dalam mendukung keselarasan bisnis dengan
IT serta menciptakan nilai bisnis dari investasi-investasi IT. GEIT
tidak hanya mengatur tanggung-jawab IT saja tapi juga diperluas menjadi
proses-proses bisnis (yang terkait IT) yang dibutuhkan dalam rangka
penciptaan nilai bisnis.
Topik business value creation ini banyak menjadi agenda pembahasan di
berbagai organisasi. Tak kurang juga literatur akademik dan profesional
dibuat terkait bagaimana menciptakan dan menjaga agar value yang
diterima bisnis dari investasi TI dapat optimal. Sebagai respon terhadap
kebutuhan mengenai hal inilah kemudian ISACA meluncurkan sebuah
framework yang memberi arahan bagaimana manajemen nilai ini diterapkan.
Dan framewokr tersebut diberi nama Val IT.
Framework Val IT yang membahas GEIT ini memiliki fokus utama pada
manajemen dan penciptaan value dari IT. Framework ini dimulai dari
premis bahwa penciptaan nilai dari investasi IT merupakan tanggung-jawab
dari manajemen bisnis. Nah, untuk membantu manajemen bisnis dalam
mengorganisasikan dan menjalankan tanggung-jawabnya tersebut, Val IT
mendefinisikan 22 proses bisnis terkait IT, praktik-praktik manajemen
utama yang berkaitan, panduan manajemen berikut model kematangannya.
Bagaimana hubungannya dengan CobiT?
Val IT bersifat komplementer terhadap COBIT dan bahkan mengikuti
struktur dan template yang sama. Val IT memiliki 22 proses yang
dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu:
- Value Governance (VG)
- Portofolio Management (PM)
- Investment Management (IM)
Domain VG membahas mengenai struktur dan proses-proses yang dibutuhkan
untuk memastikan praktik-praktik manajemen nilai telah berjalan di
organisasi. Domain ini mencakup keterlibatan kepemimpinan (VG1),
definisi dan implementasi praktik-praktik manajemen nilai (VG2), dan
integrasi manajemen nilai dengan proses-proses manajemen finansial
organisasi (VG4). Domain ini juga membahas mengenai tipe-tipe portofolio
dan kriteria yang perlu ditentukan oleh bisnis (VG3), bahwa monitoring
tata kelola yang efektif mesti diterapkan di atas praktik-praktik
manajemen nilai (VG5), dan harus ada siklus perbaikan yang
berkesinambungan berdasarkan lesson learned sebelumnya (VG6).
Proses-proses pada domain ini berlaku sebagai payung yang menaungi
proses-proses pada domain Val IT lannya.
Domain PM membahas mengenai proses-proses yang dibutuhkan untuk
mengelola seluruh portofolio investasi-investasi TI. Domain ini mengatur
bahwa arahan strategis dari organisasi mesti diklarifikasi dan bahwa
target portofolio mesti ditetapkan (PM1). Juga, sumber daya yang
tersedia terkait dengan pendanaan (PM2) dan SDM (PM3) perlu
diinventarisasi. Berdasarkan justifikasi bisnis yang detail hasil proses
pada domain IM (IM1-1M5), maka kemudian program-program investasi
tersebut dipilih dan dipindahkan ke portofolio aktif (PM4). Kinerja dari
portofolio aktif ini perlu dimonitor secara kontinu dan dilaporkan
(PM5) serta terus dioptimalisasi (PM6) berdasarkan laporan-laporan
kinerja yang keluar dari proses-proses IM.
Proses-proses pada domain IM ini sudah bekerja pada level individual
suatu investasi IT tertentu. Lima proses pertama dalam domain ini fokus
pada munculnya peluang-peluang investasi baru di organisasi (IM1) dan
pembuatan justifikasi bisnis yang rinci (IM5) untuk peluang-peluang yang
sudah disetujui, termasuk analisis terhadap aksi-aksi yang dapat
dilakukan (IM2), pendefinisian rencana detail program (IM3) dan
analisis cost-benefit secara keseluruhan (IM4). Setelah persetujuan
terhadap justifikasi bisnis rinci (PM4), program-program investasi baru
diluncurkan (IM6) dan dimonitor (IM8) dan, jika perlu, justifikasi
bisnis dapat juga diupdate (IM9). Semua program investasi perlu ada masa
akhir berlakunya (IM10), yaitu ketika disepakati bahwa nilai bisnis
yang diharapkan dari investasi telah dapat tercapai atau sebaliknya jika
jelas-jelas tidak akan dapat tercapai. Selain itu perubahan pada
portofolio operasional IT, sebagai hasil dari program investasi, perlu
dimasukkan ke dalam portofolio layanan-layanan IT, aset atau sumber
dayanya (IM7).
Secara sederhana sebenarnya nilai (value) merupakan relasi antara
ekspektasi dari para pihak yang berkepentingan dengan kemampuan sumber
daya untuk mewujudkannya. Dan tujuan dari manajemen nilai –seperti
halnya Val IT ini—ini intinya adalah untuk merekonsiliasi kesenjangan
diantara kedua hal tersebut. Ya, bagaimana mengatur agar sumber daya
yang dikeluarkan dapat memenuhi ekspektasi dan juga sebaliknya,
bagaimana ekspektasi dapat disesuaikan dengan kemampuan sumber daya yang
dimiliki. Definisi yang sederhana tapi tentu tidak sederhana dalam
mewujudkannya. Justru disinilah framework semacam Val IT ini diharapkan
dapat membantu.
0 komentar:
Posting Komentar